Jangan sesekali melebih-lebihkan isi surat lamaran dan CV Anda, karena pihak perusahaan yang akan merekrut Anda bisa tahu jika hal itu bohong. Apalagi jika tidak diiringi bukti pendukung yang jelas, bisa-bisa pihak perusahaan bahkan tidak akan tertarik untuk memanggil Anda wawancara.
Bisakah menjaga omongan?
Saat diwawancara, bisakah Anda menjaga omongan, misalnya dengan tidak menjelek-jelekkan perusahaan terdahulu, termasuk mantan atasan dan rekan kerja. Calon karyawan yang hanya bisa berkata buruk tentang pekerjaannya terdahulu, tidak akan membuat perekrut tertarik apalagi memperkerjakannya.
Sudahkan memanfaatkan nerworking?
Anda tidak bisa bersikap pasif dalam mencari pekerjaan dan hanya mengandalkan surat lamaran yang Anda kirim melalui pos atau internet. Manfaatkan juga pertemanan Anda atau networking, untuk mengetahui lowongan pekerjaan yang tersedia sekaligus untuk mendapatkan rekomendasi kerja.
Melamar kerja sesuai kemampuan?
Percuma jika Anda melamar pekerjaan yang memerlukan syarat lebih tinggi dari kemampuan Anda sebenarnya. Ketahui kemampuan Anda sebenarnya, mulai dari latar belakang pendidikan hingga pengalaman kerja. Akan lebih baik jika Anda tidak melenceng dari jalur karir yang sudah dijalankan selama ini.
Citra dunia maya positif?
Perkembangan media sosial saat ini juga memiliki peran penting, apalagi jika Anda tipe orang yang mengumbar kekesalan atau bahkan kemesraan dengan pacar di Facebook dan Twitter. Jadi, sebisa mungkin hapuslah atau rahasiakan foto-foto, komentar, video, dan segala hal yang bersikap personal. Percayalah, ada beberapa perusahaan yang melakukan pencarian di dunia maya sebelum akhirnya memutuskan untuk merekrut calon karyawannya >> 5 Alasan Anda Masih Menganggur - (source (Kabar24/aw)
5 Alasan Anda Masih Menganggur
Update at 2:37 PM. Dalam topik Karir
Sudah jujur di dalam surat lamaran?
